 |
| Ilustrasi |
DETIKTOP.COM - Pasca debat pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Muna yang berlangsung pada 2 November 2024 di SOR La Ode Pandu, masyarakat Muna mulai terbuka mengenai sosok pemimpin yang diinginkan untuk memajukan daerah.
Salah satu pernyataan kontroversial datang dari calon Bupati nomor urut satu, Bahrun La Buta, yang mengungkapkan bahwa seorang pemimpin seharusnya bersikap pesimis. "Jangan optimis, kita harus pesimis," tegas Bahrun dalam debat tersebut.
Penilaian Masyarakat terhadap Pernyataan Bahrun
Pernyataan Bahrun dinilai tidak mencerminkan karakter seorang pemimpin yang diharapkan masyarakat. Suirwan, seorang warga Muna, menegaskan bahwa masyarakat membutuhkan pemimpin dengan jiwa optimis untuk membangun daerah. "Pemimpin yang optimis adalah kunci sukses pembangunan di Kabupaten Muna," ujarnya pada Senin, 4 November 2024.
Suirwan menambahkan, setelah mendengar pernyataan Bahrun dalam debat, dia meyakini bahwa mayoritas masyarakat Muna tidak akan memilih pemimpin yang tidak memiliki semangat dan optimisme untuk membangun daerah. "Bahrun tidak tepat menjadi pemimpin di Muna, karena masyarakat menginginkan pemimpin yang memiliki semangat tinggi dan optimis. Jadi, kami tidak akan memilih pemimpin yang tidak optimis membangun Muna demi kesejahteraan masyarakat," tuturnya.
Ajakan untuk Memilih Pemimpin yang Optimis
Menyikapi situasi tersebut, Suirwan mengajak seluruh masyarakat Muna untuk cermat dalam memilih calon pemimpin pada pemilihan mendatang. "Mari kita semua masyarakat Muna, pada pemilihan 27 November nanti, tidak memilih calon pemimpin yang tidak optimis membangun daerah kita. Pilihlah pemimpin yang optimis membangun. Jangan pilih pak Bahrun yang tidak optimis membangun, pilih calon yang optimis," tutupnya.
Pernyataan Bahrun yang pesimis mengenai kepemimpinan telah memicu reaksi negatif di kalangan masyarakat Muna. Mereka berharap untuk memiliki pemimpin yang berani dan optimis, yang dapat memandu Kabupaten Muna menuju pembangunan yang lebih baik dan kesejahteraan bagi seluruh warganya. (Redaksi)
