KPU Percepat Pleno Disaat Masyarakat Tuntut Keadilan Adanya Temuan Kecurangan TSM Di Pilkada Muna

 

Aksi Di Kantor KPUD Muna Berakhir Ricuh

DETIKTOP.COM - Ratusan pendukung pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Muna nomor urut 2 menggelar demonstrasi di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Muna pada Selasa (03/12/2024). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap dugaan kecurangan yang dinilai terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) dalam proses pemilihan di wilayah tersebut.

La Ode Syahribin Hipno, koordinator lapangan aksi, menilai bahwa KPU Muna tidak menunjukkan profesionalisme dalam menyelenggarakan Pilkada Muna. Ia menyebutkan bahwa KPU diduga telah membuat buku visi misi untuk setiap Paslon, di mana pada buku Paslon nomor urut 1, Bachrun dan Asrafil, terdapat logo Pemda Muna. “Ini jelas merupakan bentuk ketidaknetralan KPU dalam proses pemilihan,” ungkap La Ode.

Selain itu, demonstran juga mengungkapkan keprihatinan terhadap baliho ajakan memilih yang dipasang oleh KPU di 22 kecamatan. Baliho tersebut mencantumkan angka 1, yang dianggap mengandung unsur kampanye hitam untuk mendukung pasangan nomor urut 1. “Kami menuntut agar KPU Muna bertindak profesional dan netral dalam menyelenggarakan Pilkada,” tambahnya.

Aksi demonstrasi ini menunjukkan ketidakpuasan pendukung Paslon nomor urut 2 terhadap dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024. Mereka berharap agar KPU Muna dapat menyelenggarakan Pilkada dengan lebih profesional, serta mengusut tuntas dugaan kecurangan yang terjadi untuk menjaga integritas dan keadilan dalam pemilihan.

Aksi demonstrasi yang berlangsung dari pagi hingga sore hari itu berakhir ricuh. Salah satu peserta aksi melakukan tindakan nekat dengan menabrakkan motor ke pagar kawat duri sambil berteriak, "Tangkap saya, tangkap saya, hati nurani ini, tangkap saya." Situasi semakin memanas dan pihak kepolisian terpaksa membubarkan massa aksi.

Selama aksi berlangsung, pihak KPU Muna dilaporkan tetap melanjutkan pleno rekapitulasi suara. Hal ini memicu kemarahan para demonstran yang menemukan adanya dugaan kecurangan dan keterlibatan pihak KPU yang dianggap terstruktur, sistematis, dan masif. (Redaksi). 

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR